6 Mitos tentang Bridesmaid dalam Acara Pernikahan

Mitos tentang Bridesmaid dalam Acara Pernikahan

Jevahre Enterprise – Dalam setiap acara pernikahan, keberadaan bridesmaid sering menjadi perhatian. Mereka tidak hanya berperan sebagai pendamping pengantin, tetapi juga memberikan warna tersendiri pada suasana pesta.

Namun, ada berbagai mitos yang berkembang tentang bridesmaid yang kadang membingungkan. Berikut adalah enam mitos populer tentang bridesmaid dan fakta di baliknya:

1. Bridesmaid Harus Berstatus Lajang

Bridesmaid harus berstasus lajang, Mitos atau Fakta

Mitos: Banyak yang percaya bahwa bridesmaid harus belum menikah, karena diyakini mereka membawa keberuntungan bagi pengantin untuk segera memiliki anak.

Fakta: Status pernikahan bridesmaid sebenarnya tidak memiliki aturan baku. Tradisi ini berasal dari kepercayaan kuno, tetapi di era modern, siapa pun, baik lajang maupun sudah menikah, dapat menjadi bridesmaid. Yang terpenting adalah kedekatan dan hubungan personal dengan pengantin.

2. Hanya Sahabat Dekat yang Bisa Menjadi Bridesmaid

Hanya sahabat dekat yang bisa jadi Bridesmaid

Mitos: Bridesmaid harus terdiri dari sahabat-sahabat terdekat pengantin.

Fakta: Bridesmaid sering dipilih dari lingkaran keluarga atau sahabat, tetapi keputusan sepenuhnya ada di tangan pengantin. Ada pula pengantin yang memilih rekan kerja, sepupu, atau bahkan saudara ipar untuk menjadi bridesmaid.

3. Jumlah Bridesmaid Harus Genap

Bridesmaida harus genap dan tidak ganjil

Mitos: Ada anggapan bahwa jumlah bridesmaid harus genap untuk menjaga keseimbangan estetika atau “keberuntungan”.

Fakta: Jumlah bridesmaid tidak diatur secara khusus dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau preferensi pengantin. Tidak ada “keberuntungan” yang bergantung pada jumlah ini. Yang penting adalah peran mereka dalam membantu acara berjalan lancar.

4. Bridesmaid Harus Memakai Gaun yang Sama

Pakaian Bridesmaid harus sama dengan pengantin

Mitos: Semua bridesmaid harus mengenakan gaun yang seragam agar terlihat kompak.

Fakta: Tren modern menunjukkan bahwa bridesmaid tidak harus memakai gaun yang identik. Mereka bisa mengenakan pakaian dengan warna yang sama, tetapi model yang berbeda sesuai kenyamanan masing-masing. Bahkan, beberapa pernikahan mengizinkan bridesmaid mengenakan pakaian dengan palet warna yang beragam.

5. Bridesmaid Harus Membiayai Semua Sendiri

Mitos: Bridesmaid wajib membayar seluruh keperluan mereka, termasuk pakaian, riasan, dan aksesori.

Fakta: Aturan ini sebenarnya fleksibel dan tergantung pada budaya serta diskusi antara pengantin dan bridesmaid. Beberapa pengantin memilih untuk menanggung sebagian atau seluruh biaya sebagai bentuk penghargaan kepada bridesmaid.

6. Bridesmaid Tidak Boleh Menjadi Sorotan

Mitos: Bridesmaid tidak boleh terlihat lebih menarik daripada pengantin agar tidak “merebut perhatian”.

Fakta: Pengantin tetap menjadi pusat perhatian, terlepas dari penampilan bridesmaid. Penampilan bridesmaid yang elegan justru melengkapi kemewahan pesta, dan tidak ada salahnya jika mereka tampil menawan selama tidak melampaui tema atau arahan dari pengantin.

Mitos tentang bridesmaid seringkali didasarkan pada tradisi kuno atau kepercayaan tertentu, tetapi di era modern, banyak pasangan yang memilih untuk lebih fleksibel. Yang terpenting adalah rasa kebersamaan dan peran bridesmaid dalam mendukung perjalanan cinta sang pengantin. Jadi, jangan ragu untuk mendobrak mitos dan menciptakan momen indah yang sesuai dengan keinginan Anda!

Get in touch

Gedung Utama, Lantai 21. Universitas Tarumanagara. Jl. Letjen S. Parman No.01, RT.6/RW.16, Tomang, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440

Email
jevahre.enterprise@gmail.com