Menyusun Anggaran Pernikahan Bersama Pasangan Tanpa Drama

Menyusun Anggaran Pernikahan Bersama Pasangan Tanpa Drama

Jevahre Enterprise – Menikah bukan hanya soal cinta, tapi juga soal perencanaan. Salah satu hal yang paling sering memicu perdebatan calon pengantin adalah anggaran pernikahan. Wajar, karena pernikahan melibatkan banyak detail dan biaya. Namun, menyusun anggaran bersama pasangan seharusnya tidak menjadi drama, melainkan momen menyenangkan yang mendekatkan kalian.

Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menyusun anggaran pernikahan tanpa drama, sekaligus memastikan pengalaman yang nyaman dan lancar:

1. Mulai dengan Obrolan Jujur dan Terbuka

Sebelum membicarakan angka, bicarakan dulu mimpi pernikahan masing-masing. Apakah ingin intimate wedding dengan keluarga terdekat, atau pesta besar yang meriah?

  • Dengarkan pendapat pasangan tanpa menghakimi.

  • Catat hal-hal yang menjadi prioritas utama.

  • Gunakan pendekatan “kita”, bukan “aku”, agar terasa sebagai keputusan bersama.

2. Tetapkan Total Budget yang Realistis

Setelah punya gambaran konsep, tentukan batas maksimal biaya. Ini penting agar perencanaan tidak melebar ke mana-mana.

  • Hitung pemasukan kalian berdua.

  • Sisihkan dana darurat, jangan habis di pesta.

  • Gunakan prinsip 40-30-20-10: 40% untuk venue & catering, 30% dekorasi & dokumentasi, 20% busana & hiburan, 10% cadangan.

3. Buat Daftar Prioritas Bersama

Tidak semua elemen pernikahan harus mahal. Tentukan mana yang benar-benar penting. Misalnya:

  • Prioritas tinggi: venue, catering, dokumentasi.

  • Prioritas menengah: dekorasi, busana.

  • Prioritas rendah: souvenir atau entertainment tambahan.

Dengan begitu, pasangan bisa fokus menaruh dana di hal-hal yang paling memberi pengalaman terbaik bagi tamu maupun pengantin.

4. Gunakan Alat Bantu (Spreadsheet atau Aplikasi Budgeting)

Buat tabel pengeluaran yang bisa diakses bersama. Sekarang banyak aplikasi wedding planner atau spreadsheet template yang membantu melacak biaya secara real-time.

  • Transparansi terjaga.

  • Keduanya bisa update kapan saja.

  • Mengurangi risiko miskomunikasi.

5. Sisihkan Dana untuk Hal Tak Terduga

Seringkali ada biaya tambahan yang tidak terduga, seperti overtime venue, tambahan tamu, atau dekorasi last-minute.

  • Sisihkan minimal 10% dari total budget untuk biaya tak terduga.

  • Anggap ini “pelampung darurat” agar pernikahan tetap aman meski ada perubahan mendadak.

6. Jadikan Proses Ini Sebagai Latihan Kerjasama Rumah Tangga

Menyusun anggaran pernikahan bukan hanya soal acara, tapi juga latihan manajemen keuangan bersama pasangan. Dari sini, kalian belajar:

  • Berkompromi.

  • Menghargai pendapat.

  • Mengatur uang bersama.

Menyusun anggaran pernikahan bersama pasangan bisa berjalan tanpa drama jika dilakukan dengan komunikasi terbuka, perencanaan realistis, dan sikap saling mendukung. Ingatlah bahwa tujuan akhirnya bukan sekadar pesta meriah, tetapi membangun fondasi kehidupan bersama yang sehat, bahagia, dan penuh keberkahan.

Dengan pendekatan yang tepat, proses ini akan menjadi pengalaman berharga dan menyenangkan—sekaligus kenangan indah sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.

Get in touch

Gedung Utama, Lantai 21. Universitas Tarumanagara. Jl. Letjen S. Parman No.01, RT.6/RW.16, Tomang, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440

Email
jevahre.enterprise@gmail.com